PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai investasi SDM
DUNIA dan AKHIRAT

Selasa, Januari 04, 2011

Cerita -02

Kebetulan di sekolah saya ada seorang yg tamatan (ITB) Komputer, yang sejak tahun 1999 gabung disekolah mengembangkan TI, pada waktu itu sekolah baru memiliki 20 PC yang sebagaian menggunakan 386SX (disket) dan beberapa 486. Yg 486 dapet bantuan dari DIKBUD PLS (zaman itu), dengan Hardisk.
Karena jumlah siswa yang cukup lumayan 1000 (seribu) lebih sangatlah tidak mencukupi baik dari jumlah maupun perbedaan spek (hardisk dan non), yg membuat model dan materi pembelajaran yg berbeda pula.
Akhirnya saya mencoba untuk mengefisienkan kondisi melalui 'Clonning' dengan satu server, pada tahun 2000. Ini juga bukan berarti permasalahan menjadi selesai. Masalah guru yang harus dilatih menggunakan teknologi baru, masalah perawatan dan perbaikan yang mulai meningkat. Masalah listrik dan pendingin ruang, ditambah teknologi yang sangat cepat perkembangannya.
Berasarkan kondisi yang muncul, kami mulai mencari akar permasalahan yang dimulai dengan mencari pengertian tentang fungsi sekolah, yaitu 'sekolah sebagai tempat memproses (belajar dan mengajar). Hasil dari proses dinikmati oleh DUDI, Maka kami pada tahun 2004 memutuskan untuk mencari DUDI yang ingin menggunakan hasil proses (tamatan) kami. Dari DUDI yang kami dapat, mereka mengajukan persyaratan minimal salah satunya 'alumni bisa komputer' program office.
Komputer bagi kami (sekolah rakyat) masih sangat mahal, terutama perawatan dan pengembangan (karena tuntutan DUDI selalu dengan model Teknologi terbaru). Dan untuk mengejar ketertinggalan TI tersebut (GAP), kami mencari Principal yang mau bermitra dengan asumsi bahwa siswa yang belajar menggunakan Hardware dan Software mereka kelak menjadi AGEN Produk mereka, karena secara tidak langsung Branding dan ProductKnowladge kami ajarkan. Maka sejak tahun 2006 (saat teman2 mulai gencar dengan IGOS/Open Source) kami malah memilih menjadi mitra MSoft, bahkan kami sempat disebut antek Amerika oleh teman2. Pada saat itu kacamata kami adalah, ketika sekolah sebagai tempat memproses calon tenaga kerja, berarti pekerjaan apa dulu yang harus kita tetapkan untuk kemudian dijadikan pendidikan dan pelatihan. Dan karena DUDI lebih banyak (peluang kerja) menggunakan MS.Ofice, maka saya memilih menggunakannya sebagai bahan dan alat pembelajaran.
Sesuai dengan perkembangan waktu, yang selalu menuntut efektifitas dan efisiensi, tahun 2009 awal kami memulai dengan menggunakan Open Source dengan membuat server (gateway), Kemudian pada tahun 2010, berlanjut pemakaian server di setiap lab. Dan pada semester kedua kami dipertemukan dengan P.Frans oleh Alloh, dan kami memulai pada Lab Komputer aplikasi menggunakan Open Source (software pemberian P.Frans).
Untuk perubahan budaya memang tidak mudah, namun seperti teman2 katakan perlahan tapi dijalankan, akhirnya kita harus bersabar. Satu yang belum saya dapat, adalah ketika siswa dapat menjalankan software ini (Open Source), DUDI mana yang menjamin hasil proses kami akan digunakan (karena belum ada kerjasama).


Inilah PR berikut yang harus saya kerjakan, dalam rangka menjalankan amanah serta keinginan orangtua dan siswa untuk MERDEKA, dapat survive di kehidupan nanti.




Salam Pendidikan Nasional.