PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai investasi SDM
DUNIA dan AKHIRAT

Jumat, Oktober 08, 2010

TUJUAN PENDIDIKAN

oleh Ruky Dwinarputra pada 08 Oktober 2010 jam 9:26

Cerita (http://www.kudusterkini.com/Lomba-Menulis/tragedi-di-dunia-pendidikan-kaitannya-dengan-budaya-dan-pariwisata.html; Anand Krishna)

Suatu ketika keponakanku, Hana yang sedang duduk di kelas 1 SD bertandang ke rumahku. Di sela-sela obrolanku dengannya, dia ku tanya. “Hana, kalau sudah besar nanti kamu mau jadi apa?” Dia pun menjawab “Aku mau jadi dokter!” Jawabnya enteng. “Kenapa kamu mau jadi dokter?” Tanyaku lagi. “Biar punya mobil dan rumah besar seperti Pak De.” “Berarti kamu ingin punya uang banyak” “Ia tidak perlu berpikir lama, ”Ya…ya…ya… uang banyak….” Begitu jawabnya. “ Eh Hana, artis juga bisa menghasilkan banyak uang, punya mobil mewah, baju bagus, rumah gede, terkenal lagi.” Si kecil Hana berfikir sebentar “Ya…ya…ya... aku jadi artis saja!”

Rumusan pengertian Ki Hajar Dewantara tentang ” Pendidikan Nasional“ yaitu : “ Pendidikan yg beralaskan garis hidup dari bangsanya (PANCASILA) dan ditujukan untuk keperluan peri-kehidupan yang dapat mengangkat derajat bangsanya dan rakyatnya (UUD 45), agar dapat bekerja bersama-sama dengan bangsa lainnya untuk kemuliaan segenap manusia diseluruh dunia (rahmatan lil alamin).“
Masih adakah pendidikan yang sesuai dengan rumusan pengertian Ki Hajar Dewantara ketika pendidikan dipisahkan dari tujuannya yaitu membudayakan manusia, Maka tidak heran bila insitusi pendidikan pun diberi peluang untuk menjelma kembali menjadi perseroan terbatas. Institusi pendidikan yang di kelola demi keuntungan komersil (pribadi, minimal numpang hidup).
Masih adakah pendidikan yang dapat melahirkan seorang Bung Karno, atau seorang Kartini, seorang Dewantara, atau seorang Sanusi Pane, seorang Sutan Takdir Alisyahbana dan lainnya?, yang mendidik siswanya untuk keperluan peri-kehidupan yang dapat mengangkat derajat bangsanya, dan bersama-sama dengan bangsa lainnya untuk kemuliaan segenap manusia?
Pendidikan,Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan itu berlangsung pada tiga lingkungan yaitu lingkungan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Artinya pendidikan tidak akan berhasil kalau ketiga komponen itu tidak saling bekerjasama secara harmonis.
Masih adakah pendidikan untuk keperluan peri-kehidupan yang dapat mengangkat derajat bangsanya, dan bersama-sama dengan bangsa lainnya untuk kemuliaan segenap manusia?

Bagaimana?

Sekolah sudah banyak yang berhasil ; ukurannya sekolah (?).
Apakah bisa pendidikan berhasil kalau ketiga komponen itu tidak saling bekerjasama secara harmonis
(hubungan dengan kondisi diluar atau Link and Match, apa yang dipelajari dengan situasi yang dihadapi).

Contoh : ada berapa banyak siswa yang naik motor tanpa SIM, atau ada berapa banyak siswa yang naik motor tanpa merugikan orang lain/melanggar Aturan Lalu Lintas membahayakan orang lain.

Contoh Lain : Ada berapa banyak siswa/orang yang sekolah dengan cita-cita sebagai manusi yang bermanfaat bagi dirinya; bangsanya; dan Dunia.

Contoh lain : apa akibat ketika siswa melihat sesuatu (dirumah dan dimasyarakat) yang berbeda dengan teori yang diberikan disekolah?

Anak-anak bukanlah makhluk bodoh yang bisa dengan mudah dikendalikan seperti kerbau yang tercocok hidungnya. Mereka juga punya mata, punya telinga, dan punya rasa. Kontrasnya antara tema diskusi di dalam kelas dengan fakta di jalanan, hanya akan membuat mereka frustasi dan akhirnya menciptakan nilai-nilainya sendiri, yaitu Anarkis.

 Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar