PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai investasi SDM
DUNIA dan AKHIRAT

Jumat, Oktober 18, 2013

Guru dalam Kurikulum 2013

https://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/guru-dalam-kurikulum-2013/10151449243748297
20 Mei 2013 pukul 9:13


Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata. Perubahan kurikulum yang terjadi saat ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan, keterampilan, dan sikap. Sehingga, lanjutnya, perubahan sebuah kurikulum pendidikan di suatu negara, termasuk Indonesia adalah hal yang wajar.
Kurikulum 2013 bukan semata-mata untuk menambah atau mengurangi mata pelajaran ataupun mengurangi maupun menambah jam pelajaran akan tetapi yang lebih penting perubahan di dalam proses pendidikan itu sendiri yang menekankan pada kreativitas peserta didik dan pendidik sehingga melahirkan proses belajar yang aktif dan kreatif.

Dalam mengimplementasikan kurikulum, yang jauh lebih penting adalah guru sebagai ujung tombak serta garda terdepan dalam pelaksanakan kurikulum. Oleh karena itu betapa pentingnya kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum itu selain kompetensi, komitmen dan tanggung jawabnya serta kesejahteraannya yang harus terjaga.

Kompetensi guru bukan saja menguasai apa yang harus dibelajarkan (content) tapi bagaimana membelajarkan siswa yang menantang, menyenangkan, memotivasi, menginspirasi dan memberi ruang kepada siswa untuk melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi, bertanya, mencari tahu dan merefleksi.

Berdasarkan hasil evaluasi, guru dapat menentukan strategi untuk menentukan metode pembelajaran yang lebih tepat dan kecepatan dalam memberikan informasi berupa pengetahuan kepada peserta didik.
Guru merupakan aktor terdepan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yang berhadapan dengan peserta didik. Peran penting guru antara lain meliputi:
(1) kemampuan menjabarkan topik-topik bahasan pada mata pelajaran menjadi informasi yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik,
(2) kemampuan untuk mengidentifikasi tingkat dan area kesulitan peserta didik dan kemampuan untuk membantunya keluar dari kesulitan tersebut, dan
(3) kemampuan melakukan evaluasi kemajuan belajar siswa.

  • Ruky Dwinarputra Untuk itu, perlu kiranya para digital immigrants seperti kita pun mengenal beberapa contoh situs terkait langsung dengan nilai-nilai sebagai warga digital.
    Perubahan akan terus berlanjut, namun paradigma kita, khususnya guru dan orangtua, pun harus ma
    mpu menyesuaikan diri dengan positif.
    Apakah sistem pendidikan, kurikulum dan staf pengajar di sekolah siap menghadapi tantangan ini?
    Kita harus mempersiapkan dan membekali generasi penerus kita menjadi pembelajar sepanjang hayat untuk dapat menciptakan inovasi baru dalam memberikan solusi bagi kehidupan masyarakat di masa mendatang.
    http://bbawor.blogspot.com/...
    Salam
    Pendidikan Tepat Guna
    bbawor.blogspot.com
    Pusat informasi tentang kehidupan yang berhubungan dengan pendidikan masalah masalah hidup
  • Ruky Dwinarputra Tulisa Jeng Roro Dwi :
    Tujuan kita diciptakan, secara umum menjadi pemimpin di muka bumi ini, yang membawa Rahmat sekalian alam.
    Namun manusia diciptakan berbeda-beda, dengan ciri fisik dan non-fisik yang unik. Sangat unik sehingga tak ada satupun ma
    nusia yang sama, bahkan kembar identik sekalipun, terutama personality/kepribadian. Tak mungkin ada 2 (dua) orang yang memiliki personality yang sama.
    Allah SWT memberikan fitur unik kepada setiap manusia. “Fitur” berkaitan dengan manfaatnya, dan “Unik” berkaitan dengan personality setiap manusia yang tidak mungkin sama satu sama lainnya.
    Selaras dengan definisi bakat tersebut, maka “fitur unik” manusia adalah Bakat,dalam menunjang tugas manusia sebagai pemimpin di muka bumi yang membawa Rahmat sekalian alam, Allah memberikan bakat kepada masing-masing individu sesuai dengan tugasnya agar dapat bekerja dengan hasil yang bagus & banyak, mudah melakukannya dan hati bahagia.
    Banyak faktor yang mempengaruhi Bakat seorang, antara lain lingkungan, pengaruh lingkungan sifatnya menguatkan atau melemahkan, bukan merubah.

    Ki Hajar Dewantara :
    Tjuan pendidikan adalah mengantarkan anak ke pada kehidupan yang akan datang melalui proses pendidikan yang memerdekakan jiwa dan raganya sesuai dengan kodrat pribadi (fitrah) anak dengan memperhatikan lingkungannya.
    Salam
    Pendidikan Tepat Guna.
  • Phillip Rekdale Re: "Generasi Digital"
    Saya masih ingat Generasi Digital pertama dalam pendidikan... Kira2 1974/5.
    Kami menggunakan HP 2100A komputer.... Keren ya ?


    Re: "Siapkah Kita Menghadapinya?

    Itu belum menjadi masalah sampai sekarang kan, mengapa pusing?
    Salam Pendidikan Bermutu
  • Ruky Dwinarputra Prof Phillip R. ... sekarang belum jadi masalah ...
    Benar ....
    karena ilmu yang kita sampaikan akan mereka gunakan 10 sampai 20 tahun kedepan....
    Belum masalah ... karena GURU masih menganggap dia yg paling tau tentang masa depan anak didiknya.....
  • Phillip Rekdale Ruky Dwinarputra - Terima kasih
    Re: "karena ilmu yang kita sampaikan akan mereka gunakan 10 sampai 20 tahun kedepan...."

    Hanya kalau pakai metodologi yang adaptif seperti Pembelajaran-Aktif yang Kontekstual yang dilaksanakan dengan "Appropriate Technology" kan?

    Belum tentu kurikulum 2013 masih akan digunakan tahun depan.... Setelah pemilu...
    Belum tentu teknologi-nya akan kompatibel 5 tahun depan...
    Komputer saja perlu diganti atau upgrade setiap 2-3 tahun kan?
    Ilmu di perpustakaan (buku) sudah ratusan tahun, dan akan ratusan tahun lagi kan?

    Re: "Belum masalah ... karena GURU masih menganggap dia yg paling tau tentang masa depan anak didiknya"

    Maksudnya selain mengajar mata pelajaran, karakter, moral, dan TIK guru-guru kita juga ahli sebagai Ramal Pendidikan, masa depan memang hebat! http://teknologipendidikan.com/solusi.html#ramal

    Salam Pendidikan Bermutu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar