PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai investasi SDM
DUNIA dan AKHIRAT

Jumat, Oktober 18, 2013

PERFORMANCE CHARACTER

https://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/performance-character/10151442242178297
15 Mei 2013 pukul 13:12


Catatan Kecil Seorang Harry Santoso

Bagaimana mbentuk karakter anak agar punya passion trhdap apa yg dikerjakannya, pekerja keras, dan smangat. (Kiki Ummi'nya Salsa)
Mengingat pentingnya kontribusi sekolah (guru dan orang tua) untuk melengkapi Kerangka sukses sekolah yaitu : karakter kinerja (untuk membuat karya terbaik) dan karakter moral (berhubungan nilai etika dan estetika) anak sebagai agen pembangunan, saya mencoba menghadirkannya sedmoga bermanfaat.....
Kerja keras (tekun), semangat, sungguh2 atas pilihannya dstnya, itu semua disebut performance character.
PERFORMANCE CHARACTER, dari pengalaman bersama anak2 saya, akan mudah dibangun bila selaras dgn minat dan bakatnya. Secara umum selaras dgn Keunikannya.

Pernah lihat film kungfu panda kan? Master Sifu, sang guru melatih kungfu dengan menggunakan bakpao, makanan kegemaran panda muridnya.

Dalam dunia real, biasanya tidak semua yg harus kita kerjakan dengan performance character yg baik adalah selaras minat dan bakat, namun untuk melatih performance character bagi anak2 dapat dimulai dgn menggunakan minat dan bakat mereka. Syukur2 sampai dewasa kelak apa yg mereka kerjakan selalu sesuai dgn minat dan bakatnya.


Banyak anak2 yg sulit bangun pagi, berantakan dalam jadwal dan disiplin, malas menuntaskan pekerjaan atau menyempurnakan karyanya, terlihat angin2an dalam tugas dstnya, ternyata tiba2 berubah menjadi rajin bangun pagi, sangat ketat dalam disiplin waktu, bergairah menuntaskan karya/tugas, fokus dan semangat, hanya karena dia sedang mempersiapkan kompetisi sepakbola yg merupakan minat dan bakatnya, atau sedang mempersiapkan pameran lukisan yg menjadi kegemarannya, atau sedang menyiapkan acara memasak yg menjadi kesukaannya.

Usul saya atas saran dari teman2 pendidik dan pakar talent, untuk mengetahui minat dan bakat, maka perbanyak saja berbagai kegiatan yg ayah&bunda amati menjadi perhatian dan fokusnya. Nanti akan terlihat mana kegiatan yg menjadi minat utamanya, biasanya tidak satu namun setipe.

Agar berjalan sesuai fitrah dan kodratnya, sebaiknya dalam hal minat dan bakat, melepas semua obsesi ortu ya Kita dampingi anak2 kita utk menemukan keunikan diri mereka, lalu kita sempurnakan akhlaknya melalui keunikannya itu.
Yuuk


Salam
Pendidikan Tepat Guna


http://www.character.org/uploads/PDFs/White_Papers/Performance_Values.pdf

  • Ruky Dwinarputra Kasihan anak2 kita, .....
    Fitrahnya mereka lebih kreative dari kita karena Teknologi dan Informasi sudah berkembang sejak mereka lahir (anak digital) ....
    Tapi mereka masih diwarisi watak penjajah kita orang dewasa .....

    yang masih menerapkan penjajahan dalam kehidupannya ...

    Padahal (James & Gardner, 1995) mengatakan setiap individu adalah unik ....,
    dalam kajian ilmu pedagogi biasa disebut gaya belajar (learning Style).
    Teori Learning style masih menjadi pelengkap keilmuan saja bagi guru, ....
    belum diimplementasikan dalam pembelajaran.
    sehingga pembelajaran sekarang masih menerapkan konsep "one size for All" padahal " one size does'nt fit for All" Oed Mashoedah.

    JANGAN PAKSA KAMI (ANAK) UNTUK MELAKUKAN SESUATU DEMI KEPENTINGAN ORANG DEWASA (ORANG-TUA; GURU; DAN SEBAGAINYA)

    PENDIDKAN UNTUK MEMERDEKAKAN KAMI ...
    JANGAN KAU JAJAH KAMI KARENA HANYA HARUS MENGIKUTI KEPENTINGANMU (ORANG-TUA/GURU)

    Hak istimewa yang dimiliki oleh siswa/ANAK (sesuai dengan standar masing-masing secara sadar dan mandiri) untuk :
    (-) Bergerak,
    (-) Bereksplorasi, dan
    (-) Mengembangkan kemampuan serta kecerdasan olah pikir

    "Hak kita sebagai orang tua adalah menemukan dan memfasilitasi karunia fitrah itu bukan merekayasa dan memanipulasi" ...
    Apalagi membuat MUTAN demi kepentingan orang tua/Guru/Pejabat Pemerintah/DPR.

    Oleh karena itu, disarankan kepada para pendidik baik itu orang tua atau guru agar pertamakali sebelum memproses (mendidik) lebih mengerti tentang karakteristik dan sifat yang ada pada diri seorang anak atau anak didik tanpa menambah beban kepada mereka berupa pemikiran yang masih jauh dengan kondisi usianya dan psikologisnya.

    Mari turut serta mempersiapkan kader bangsa (PERADABAN) ...
    tak petik2 kembang melati...
    tak sebar ngarepin puri...

    Dengan cara Indonesia....
    Karena Aku orang indonesia biasa, .........
    yang bekerja untuk bangsa indonesia ......

    Mari berjuang bersama komunitas.

    Semangat Kebangkitan Pendidikan Nasional

    Salam
    Pendidikan Tepat Guna.
  • Ruky Dwinarputra Setiap orang pada dasarnya ‘cerdas’.
    Jika terasa ‘tidak cerdas’ itu hanya karena potensi ‘cerdasnya’ tidak sempat digali dengan tepat pada waktu yang tepat.
    Karena itu ‘orang cerdas’ seharusnya menjadi ‘orang biasa’ karena hanya pada orang biasa saja k
    ecerdasan dapat mencapai tataran tertingginya.
    Bukan pada orang yang berusaha untuk menjadi ‘tidak biasa’.

    http://www.zonacybernews.com/...
  • Dina Damayanti Terimakasih Pak Ruky Dwinarputra, atas kiriman catatan Pendidikan Tepat Guna ini. Sy tunggu kiriman catatan ttg Pendidikan yg lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar