PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai investasi SDM
DUNIA dan AKHIRAT

Jumat, Oktober 18, 2013

YANG TERJADI dengan PENDIDIKAN

1 Oktober 2013 pukul 10:19

Idealnya : Sekolah tempat menuntut (meminta dengan sungguh-sungguh) Ilmu.

Berarti didalam (sekolah) :
(-) ada yang menuntut ilmu (anak didik);
(-) ada yang berbagi ilmu (guru).
(-) Ada tempat yaitu Sekolah.
Untuk menuntut ilmu (agar dapat bersungguh-sungguh dengan konsentrasi penuh), diperlukan :
x) Tempat yang Indah : yang tertata rapi baik fisik, hardware maupun KBM dan kurikulum/software;
x) Tempat yang nyaman : yang menyenangkan adalah suasana yang ditimbulkan oleh akibat dari brainware/guru;
x) Tempat yang Aman bagi siswa dan orang tua murid : yang tidak menimbulkan resah ataupun stress ketika di seleksi masuk - dalam proses KBM -maupun ujian kenaikan/kelulusan.
x) Sistemnya dibuat atas dasar kesepakatan stakeholdersnya (orang-tua; siswa; Guru).

(-) MENDIDIK bukan MENYEKOLAHKAN dan bukan juga MENGAJARKAN
(-) MENCERDASKAN sesuai KODRATnya BUKAN MENJADIKAN ROBOT (berjalan tanpa mengerti apa) atau ETALASE BUKU BERJALAN (penghafal)
( Adriano Rusfi )

Yang terjadi :
Umumnya, tiada saat paling membahagiakan bagi siswa kecuali terdengarnya dentang bunyi bel sekolah.
Mereka menyambut tanda berakhirnya jam sekolah dengan penuh suka cita.
Ada apa gerangan .........???

Apa yang dilakukan Guru di sekolah (ruang kelas) ...
Katanyanya : mengajar Mata-Pelajar
Menurut yang saya lihat, Guru tak lebih dari seorang sales yang sedang mendagangkan Buku; ilmu-pengetahuan; atau karangan sesorang melalui ruang yang disebutnya kelas dan mata-pelajaran sebagai event-nya .
Yang diterangkan adalah product knowledge ..... jika konsumen/siswa setuju, yang diharapkan mereka membeli buku atau pengetahuan tersebut. Dan ujian ... sepertinya sebagai trick-marketing, agar siswa mau lebih berniat untuk membeli buku atau pengetahuan.

Guru itu (siloka-nya) pengasuh atau PAMONG yang tugasnya momong....
Juragannya (bendoronya) orang tua dan pemerintah, karena mereka yang membayar dan yang menjamin dalam UUD
Guru bukan penentu ... Dia hanya mengasuh .... Membimbing /membina/memotivasi/mengarahkan sesuai minat (keinginan) dan bakat (kodrati/dna)....
Artinya, tugas Guru yang utama mencari .... menelusuri ...dan mengembangkan minat dan bakat anak didiknya/sang anak agar dalam mengarahkan sesuai dengan kodratinya.
Guru = Petani ... yg menyiapkan lahan untuk tumbuh kembangnya benih ... sesuai kodratinya (KHD)

Aneh rasanya ....Katanya pendidikan itu terdiri dari Pendidikan di Sekolah, di Keluarga dan di Masyarakat.
Namun yang terjadi adalah belum menyatunya pendidikan di sekolah; di rumah; dan di Lingkungan.
Contoh :
(-) Disekolah anak diajarkan cara berpakaian yang rapi, .... baju (seragam) dimasukan  ................
(-) Di rumah anak tidak ditegur orang tua ketika baju (seragam)nya tidak rapi (dikeluarkan)
(-) Dilingkungan (Pemerintah) ada aturan orang yang boleh menggunakan kendaraan bermotor ketika berusia diatas 17 tahun ...........
(-) Sekolah, secara tidak langsung memberikan ijin, bahkan menyediakan parkir untuk siswanya yang menggunakan atau membawa kendaraan bermotor.
(-) Di rumah, mengijinkan anaknya menggunakan motor bahkan mobil.

Kenapa harus sukses di sekolah?, apakah itu penting, Kenapa gak boleh gak penting (sekolah itu)?
Sekolah (dengan versinya yang sekarang) itu konsep yang dibuat sejak abad ke-18. Sudah lama sekali dan nyaris tidak mengalami perkembangan, kecuali terkait advancement bahan ajarnya.
Perubahan itu pasti terjadi, namun perubahan itu bukan hanya merubah kurikulum.
Perubahan itu idealnya dengan memperbaiki cara mengajar guru agar mampu menjadi guru yang berkualitas.
Guru yang mampu melakukan pembelajaran yang mengundang sehingga siswa asyik dan menyenangkan.
Guru yang mampu menjadi mata air bagi peserta didiknya dari kehausan akan ilmu pengetahuan.
Guru yang mampu memberikan keteladanan sehingga ikut meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didiknya.

Ingatlah selalu,
"Peserta didik yang berkualitas dilahirkan dari Guru yang berkualitas."
Untuk meng-HEBAT-kan anak melalui cara yang HEBAT bersama pembimbing yang Hebat Pula.

Salam
Pendidikan Tepat Guna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar