PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai investasi SDM
DUNIA dan AKHIRAT

Jumat, Oktober 18, 2013

PENDIDIKAN MEMBUNUH atau MENGEMBANGKAN KREATIVITAS???

https://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/pendidikan-membunuh-atau-mengembangkan-kreativitas/10151458001448297
26 Mei 2013 pukul 10:48 


All children are born artists.
The problems is how to remain artist when grows up (PabloPicaso)

Originality will never come up if one’s not prepared to bewrong (Ken Robinson)

Pendidikan dijaman sekarang melakukan kesalahan?
Setiap manusia terlahir dengan potensi (bakat/Talents/DNA/Kodrat Pribadi) untuk berkreasi dan berinovasi yang sangat besar. Namun pendidikan melakukan kesalahan, sehingga seorang siswa tidak bisa mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang sudah dimiliki sejak kecil.
Contoh : 

Pendidikan saat ini hanya memfokuskan keinginan orang dewasa dengan menjejalkan semua pengetahuan yang mereka anggap penting atas nama anakpadahal itu hanyalah kepentingan industri atau dirinya (orang dewasa).

Anak  perlahan-lahan dididik dengan kasta ilmu pengetahuan yang berpusat  di kepala disebagian sebelah  otak kiri saja, yang dikenal sebagai lambang tentang kemampuan akademik.


Sejarah menunjukan, pendidikan seperti ini dikembangkan setelah terjadi Revolusi Industri dimana para KAPITALIS membutuhkan orang/robot (sebagai mesin industrinya) untuk bekerja dengan kemampuan akademiknya.
Melalui pendidikan dengan mengandalkan subjek-subjek yang dianggap penting, seperti matematika dan sains yang diajarkan sejak dini didunia pendidikandan perlahan demi perlahan subjek yang kurang dianggap penting seperti seni dan sastra dikurangi dari pendidikan anak-anak.

Hal ini dapat terlihat dari pola pikir dan pola tidak orang dewasa dijaman sekarang yang menganggap anak-anak mereka tidak akan dapat hidup sejahtera kalauhanya bermodalkan seni atau sastra.

Mereka (orang dewasa) berpikir bahwa anaknyahanya bisa sejahtera hidupnya apabila bias bekerja menjadi pegawai yang bekerjadikantor atau industry lainnya.

Ada 3 (tiga) kecerdasan yang umumnya diketahui orang banyak:
1.      KECERDASAN itu BERAGAM, kita tidak bisa menilaiseseorang hanya dari kecerdasan akademik saja, tapi juga kreativitas dalambidang seni; olah raga dan kecerdasan dalam bersosialisasi sertakecerdasan-kecerdasan lainnya lainnya.
2.      KECERDASAN itu DINAMIS, berubah-ubah menurutkeadaan seseorang contohnya adalah jika seseorang terkondisi dalam suatukeadaan dimana dia harus memilih mana yang menjadi prioritas yang harusdiselesaikan, misalnya seorang wanita harus memilih menerima telepon dulu atauharus memasak dulu …
3.      KECERDASAN dapat DIKETAHUI dari AWAL, semenjakkecil kita memiliki bakat yang sebenarnya itu adalah kecerdasan kita, namun beberapa orang mengabaikan kecerdasan tersebut dan akhirnya orang tersebut tidak dapat mengembangkan serta berakhir pada KEBODOHAN.
Kondisi ini lebih banyak dibentuk oleh lingkungan (dari orang dewasa/ortu dan sekolah) yang tidakmendukung tumbuh kembangnya kecerdasan (Bakat/talent/DNA/Kodrat Pribadi/Fitrah) anak melalui penjejalan; pengebirian atas nama MASA DEPAN yang seolah orang Dewasa lebih tahu akan kebutuhan dimasa yang akan datang anaknya

Sistem pendidikan di dunia ini juga mengalami invasi berlebihan hal ini disebabkan oleh eksploitasi manusia. Manusia dituntut untuk memiliki pendidikanyang lebih tinggi dari waktu kewaktu, sehingga nilai pendidikan makin lamamakin turun. Sebagai contoh, 20 tahun lalu orang tua kita dengan hanya berbeka lIJASAH SMA mereka mendapat pekerjaan dengan sangat mudah, namun sekarang kitasudah tamat sarjanapun sulit mendapatkan kerja yang sesuai dengan apa yang sudah dipelajari selama pendidikan,

Idealnya kita tidak hanya mendidik anak secara akademis, tapi kita harus mendidik secara keseluruhan (holistic), pendidikan harus dapat menumbuh-kembangkan kodrat pribadi anak sejak dini dengan mengetahui DNA (Talents;Bakat) anak

Jangan jadikan anak korban pendidikan, yaitu proses pendidikan yang mengikuti keinginan orang dewasa atas nama masa depan anak yang berakibat pada pengebirian kecerdasan kreativitas dan inovasi anak. Pendidikany ang mengkultuskan kebutuhan pada dunia industry tanpa memperhatikan DNA sang-anak.


Sudah saatnya pendidikan ini berubah :

1)      Pendidikan bagi anak, yaitu Pendidikan yang berdasarkan Kodrat Pribadi (fitrah/talent/DNA/Bakat) anak dengan memperhatikan lingkungannya
2)     Pendidikan yang memerdekakan, dengan pengajaryang berjiwa merdeka. Tidak KAKU, tidak ada kepentingan diri maupun kelompoksemata-mata hanya memediasi, memotivasi dan membimbing keinginan anak.
3)     Pendidikan yang mengakui akan keberagaman keunikan individu sang anak, artinya pendidikan yang dalam prosesnya tidakmenyeragamkan proses maupun evaluasinya.




Salam
Pendidikan Tepat Guna

http://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/pendidikan-dan-tantangan-zaman/10150336482163297
http://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/kontroversi-kontradiksi-antitesis-pendidikan/10151434071978297
http://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/sudahkah-sistem-pendidikan-kita-menciptakan-manusia-yang-berkarakter-dan-berbuda/10151438108913297
http://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/pembangunan-manusia-indonesia-seutuhnya-melalui-pendidikan-nasional-berbasis-keu/10151431042068297
http://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/performance-character/10151442242178297
http://www.facebook.com/notes/ruky-dwinarputra/dna-sukses-anak/10151456541858297





  • Ruky Dwinarputra Ada 3 (tiga) kecerdasan yang umumnya diketahui orang banyak :
    1. KECERDASAN itu BERAGAM, kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari kecerdasan akademik saja, tapi juga kreativitas dalam bidang seni; olah raga dan kecerdasan dalam bersosialisasi serta
    kecerdasan-kecerdasan lainnya lainnya.
    2. KECERDASAN itu DINAMIS, berubah-ubah menurut keadaan seseorang contohnya adalah jika seseorang terkondisi dalam suatu keadaan dimana dia harus memilih mana yang menjadi prioritas yang harus diselesaikan, misalnya seorang wanita harus memilih menerima telepon dulu atau harus memasak dulu …
    3. KECERDASAN dapat DIKETAHUI dari AWAL, semenjak kecil kita memiliki bakat yang sebenarnya itu adalah kecerdasan kita, namun beberapa orang mengabaikan kecerdasan tersebut dan akhirnya orang tersebut tidak dapat mengembangkan serta berakhir pada KEBODOHAN.
    Kondisi ini lebih banya dibentuk oleh lingkungan dari orang dewasa (ortu dan sekolah) yang tidak mendukung tumbuh kembangnya kecerdasan (Bakat/talent/DNA/Kodrat Pribadi/Fitrah) anak melalui penjejalan; mengebirian atas nama MASA DEPAN yang seolah orang Dewasa lebih tahu akan kebutuhan dimasa yang akan datang anaknya, padahal itu kebutuhan mereke.
    MEREKA malu kalau anaknya TIDAK LULUS; TIDAK JUARA; TIDAK SEKOLAH dll.
  • Riyadi Ariyanto indah sekali. meyenangkan menjadi bagian dalam catatan ini.
  • Ruky Dwinarputra Mari Bos Riyadi Ariyanto : ...
    kita Ciptakan JEMBER Pilot Projeck Pendidikan Tepat Guna.
    Insya Alloh saya siap bantu. ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar